undefined
undefinedundefined
Tuhan
dulu engkau pertemukan aku dengan dia
engkau satukan kami jadi dua insan yang saling mencintai
saat itu kebahagiaan aku rasa sudah cukup untuk kami saling melengkapi
Tuhan
jika kebahagiaan yang tertunda itu atas kehendakmu aku ikhlas
kini aku dan dia tak bisa saling memahami
banyak hal-hal kecil tak dapat kami akhiri dengan baik
Tuhan
apakah ini akhir dari semua kehendakmu
aku dan dia semakin jauh dan hancur
aku tak tau apa yang harus aku lakukan
Tuhan
sendiri aku merenung menahan air mata ini
dan pedih jika harus menahan semuanya seorang diri
Tuhan
aku tak sanggup
aku tak sanggup menahan semua ini
kembalikan kebahagiaanku yang tertunda atas kehendakmu
Tuhan
tuntunlah dia jadi seperti yang dulu
kembalikan dia kedalam peluk tangisku
dan jadikan kebahagiaan yang tertunda itu
hanya mimpi dalam tidurku
dulu engkau pertemukan aku dengan dia
engkau satukan kami jadi dua insan yang saling mencintai
saat itu kebahagiaan aku rasa sudah cukup untuk kami saling melengkapi
Tuhan
jika kebahagiaan yang tertunda itu atas kehendakmu aku ikhlas
kini aku dan dia tak bisa saling memahami
banyak hal-hal kecil tak dapat kami akhiri dengan baik
Tuhan
apakah ini akhir dari semua kehendakmu
aku dan dia semakin jauh dan hancur
aku tak tau apa yang harus aku lakukan
Tuhan
sendiri aku merenung menahan air mata ini
dan pedih jika harus menahan semuanya seorang diri
Tuhan
aku tak sanggup
aku tak sanggup menahan semua ini
kembalikan kebahagiaanku yang tertunda atas kehendakmu
Tuhan
tuntunlah dia jadi seperti yang dulu
kembalikan dia kedalam peluk tangisku
dan jadikan kebahagiaan yang tertunda itu
hanya mimpi dalam tidurku
undefined
undefinedundefined
Saya tak harus menjadi sebuah perahu untuk membantumu menyebrang ke
daratan lain. Saya tak harus menjadi seorang prajurit untuk selalu
membuatmu aman. Saya hanya akan menjadi diri saya sendiri ketika kamu meminta saya lebih, saya bahkan tak mampu membenarkannya, saya tak bisa.
Perasaan ini selalu ada, ada dan ada… Saya bahkan tak mengetahui apa yang terjadi dengan perasaan ini. Haruskah saya membuangnya sementara kamu tau, kamu tak akan pernah pergi dari hidupku, pun untuk waktu yang tak lama, sedetik.
Apa yang special darimu, saya tak permah merasakan apa yang membuatmu begitu amat spesial dalam hati ini, duduklah dan dengarkan.. Andai kamu mengetahuinya walau hanya untuk terdiam, cukuplah kamu mengerti saya dan hanya sekedar untuk itu.
Begitu pandai kamu memiliki apa yang tak mereka miliki, saya kehilangan kamu untuk waktu yang lama, saya kehilangan kamu dalam hembusan debu yang berterbar tanpa sengaja, saya kehilangan kamu dalam nyanyian burung yang samar. Saya tak ingin kehilangan kamu untuk hal yang semu, saya ingin dekat dan selalu memandang wajahmu dengan jarak yang tak lebih dari sepanjang penggaris 30cm, begitu romantisnya kamu, dalam bayanganku.
Kenapa hanya tulisan yang saya coretkan dalam kenangan ini? karena kamu telah meninggalkan saya sendiri. Semburat jingga saat mentari terbenam hilang bersamanya, saya tak pernah melihatnya kembali, Indah yang tak sempurna, Indah yang menyakitkan, Indah yang membuat saya terluka, Indahnya kamu dan dirimu dalam ruang yang tak pernah terbaca oleh siapapun, Indahnya kamu dimataku.
Saya tak mampu membuang semuanya.. Jangan permainkan saya seperti ini, Saya tak akan pernah mampu membuat hati saya mengeras, Saya kehilangan kesadaran, saya kehilangan diri saya And I know this feeling won’t go away, I’ve loved you forever..
Perasaan ini selalu ada, ada dan ada… Saya bahkan tak mengetahui apa yang terjadi dengan perasaan ini. Haruskah saya membuangnya sementara kamu tau, kamu tak akan pernah pergi dari hidupku, pun untuk waktu yang tak lama, sedetik.
Apa yang special darimu, saya tak permah merasakan apa yang membuatmu begitu amat spesial dalam hati ini, duduklah dan dengarkan.. Andai kamu mengetahuinya walau hanya untuk terdiam, cukuplah kamu mengerti saya dan hanya sekedar untuk itu.
Begitu pandai kamu memiliki apa yang tak mereka miliki, saya kehilangan kamu untuk waktu yang lama, saya kehilangan kamu dalam hembusan debu yang berterbar tanpa sengaja, saya kehilangan kamu dalam nyanyian burung yang samar. Saya tak ingin kehilangan kamu untuk hal yang semu, saya ingin dekat dan selalu memandang wajahmu dengan jarak yang tak lebih dari sepanjang penggaris 30cm, begitu romantisnya kamu, dalam bayanganku.
Kenapa hanya tulisan yang saya coretkan dalam kenangan ini? karena kamu telah meninggalkan saya sendiri. Semburat jingga saat mentari terbenam hilang bersamanya, saya tak pernah melihatnya kembali, Indah yang tak sempurna, Indah yang menyakitkan, Indah yang membuat saya terluka, Indahnya kamu dan dirimu dalam ruang yang tak pernah terbaca oleh siapapun, Indahnya kamu dimataku.
Saya tak mampu membuang semuanya.. Jangan permainkan saya seperti ini, Saya tak akan pernah mampu membuat hati saya mengeras, Saya kehilangan kesadaran, saya kehilangan diri saya And I know this feeling won’t go away, I’ve loved you forever..
undefined
undefinedundefined
Jika mata mu berat memandang ku
maka ringan kan lah kaki mu tuk pergi dari ku.
Jika bibir mu terpaksa senyum pada ku
maka relakan lah wajah mu tuk berpaling dari ku.
jika sulit untuk mu melupakan kesalahan ku
senang kan lah lidah mu untuk menghina ku
tapi seandai nya sewaktau hari nanti kita akan terpisah tuk selama nya,,
aku mohon maaf kan lah semua kesalahan ku
maka ringan kan lah kaki mu tuk pergi dari ku.
Jika bibir mu terpaksa senyum pada ku
maka relakan lah wajah mu tuk berpaling dari ku.
jika sulit untuk mu melupakan kesalahan ku
senang kan lah lidah mu untuk menghina ku
tapi seandai nya sewaktau hari nanti kita akan terpisah tuk selama nya,,
aku mohon maaf kan lah semua kesalahan ku
undefined
undefinedundefined
Kasih..
Akan kau apakan sisa nafas ku ini?
Sementara perjalanan hidup ku ini
penuh dengan karang yang meneruak ruak hatiku,,
gersangnya kota tak mampu menghapus
bias wajah nan ayumu..
Bias mentari tak berarti tanpa hadirmu
di setiap langkah hidup ku..
Demikian jauh ku inginkan dirimu
selalu ada untuk ku.
Aku bagai pucuk-pucuk cemara,
meski hasrat sebagai tangkai-tangkai tak berdaya
haruskah jarak terlampaui oleh waktu?
Meski terpendam hasrat dalam hati tuk bertemu
hanya engkau yang selalu ada di benak ku…
Akan kau apakan sisa nafas ku ini?
Sementara perjalanan hidup ku ini
penuh dengan karang yang meneruak ruak hatiku,,
gersangnya kota tak mampu menghapus
bias wajah nan ayumu..
Bias mentari tak berarti tanpa hadirmu
di setiap langkah hidup ku..
Demikian jauh ku inginkan dirimu
selalu ada untuk ku.
Aku bagai pucuk-pucuk cemara,
meski hasrat sebagai tangkai-tangkai tak berdaya
haruskah jarak terlampaui oleh waktu?
Meski terpendam hasrat dalam hati tuk bertemu
hanya engkau yang selalu ada di benak ku…
undefined
undefinedundefined
Sakit rasanya hati ini melihat dirimu
mempermainkan hatiku
ketulusan,kejujuran tlah ku berikan padamu
Tapi hanya kehampaan yang ku dapat darimu
Kini hnya kenangan manis yang tersisa
yang membuat hatiku tersiksa
Ingin sekali ku melupa dari hati yg terluka
Aku akan pergi jauh darimu
melupakan tentangmu
Biarkan ku disini menyendiri
dengan hati yang sangat tersakiti..
mempermainkan hatiku
ketulusan,kejujuran tlah ku berikan padamu
Tapi hanya kehampaan yang ku dapat darimu
Kini hnya kenangan manis yang tersisa
yang membuat hatiku tersiksa
Ingin sekali ku melupa dari hati yg terluka
Aku akan pergi jauh darimu
melupakan tentangmu
Biarkan ku disini menyendiri
dengan hati yang sangat tersakiti..